Macam-macam Gaya Bahasa (Majas)
Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis .
1.
Gaya
bahasa (majas) penegasan
a.
Majas
Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang
dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan kata berulang dan maknanya
sudah dikandung oleh kata yang mendahului.
Contoh: Burung itu sudah
naik ke atas kemudian turun ke bawah lagi.
b.
Majas
Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang
dipakai untuk melukiskan keadaan secara berlebihan
Contoh: Anak tiu berlari
sangat cepat bagai kilat
c.
Majas
Litotes
Dipakai untuk melukiskan hal
sekecil-kecilnya utnuk merendahkan diri.
Contoh: Terimalah
pemberianku yang tidak berharga ini.
d.
Majas
Repetisi
Adalah gaya bahasa mengulang
kata-kata tertentu beberapa kali. Gaya ini sering digunakan dalam berpidato
Contoh: Jangan ragu-ragu
Saudara, selama matahari masih beredar, selama bulan masih bersinar dan selama
hayat masih dikandung badan saya akan memperjuangkan hak rakyat.
e.
Majas
Klimaks
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan sesuatu secara berturut-turut makin lama makin memuncak.
Contoh: Jangankan seratus
ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau dijual akan aku
beli.
f.
Majas
Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang
menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin menurun.
Contoh: Apalagi setahun,
sebulan atau semingu, sehari saja dia tidak akan meninggalkanmu.
g.
Majas
Asidenton
Adalah gaya bahasa yang
melukiskan beberapa hal secara terurai tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh: Besar, kecil, tua,
muda semuanya hadir dalam acara pembukaan sekaten.
h.
Majas
Polisindenton
Adalah gaya bahasa yang
menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh: Sebelum berangkat ke
sekolah pagi itu, saya menyapu lantai dan mengepelnya kemudian saya mandi dan
sarapan pagi.
i.
Majas
Koreksio
Adalah gaya bahasa yang
menyebutkan sesuatu yang slah, kemudian dibetulkan agar menarik.
Contoh: Kemarin sore… eh
maaf tadi amalam wanita itu datang di pondoknya.
j.
Majas
Interupsi
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat untuk menegaskan
maksud.
Contoh: Pak Zaeni-lurah yang
baru-orangnya sangat sederhana.
2.
Gaya
bahasa (majas) perbandingan
a.
Majas
Metafora
Adalah gaya bahasa yang
membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung. Biasanya disertai
kata-kata: seperti, bagaikan dan bak.
Contoh: Suaranya bening
bagaikan buluh perindu.
b.
Majas
Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang
melukiskan benda mati yang diungkapka seperti manusia.
Contoh: Angin malam telah
melarang aku ke luar.
c.
Majas
Tropen
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan kata-kata yang tepat dan sejajar dengan pengertian yang dimaksud.
Contoh: Dia telah terbang
menggunakan pesawat Garuda, maka jangan biarkan dirimu hanyut dalam kesediahan.
d.
Majas
Metonimia
Adalah gaya bahsa yang
menggunakan benda yang dimaksud dengan sebuah nama (merek dagang).
Contoh: Belikan saya
sebungkus Gudang Garam di warung.
e.
Majas
Sinekdoke
Gaya bahasa ini terdiri atas
dua macam yaitu:
·
Pars Prototo : menyebutkan sebagian untuk
menyatakan keseluruhan.
Contoh: Sejak tadi tidak
kelihatan batang hidungnya, ke mana?
·
Totem Proparte : menyebutkan keseluruhan yang
dimaksud sebagian.
Contoh: Tadi malam Indonesia
dapat mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2.
f.
Majas
Eufemisme
Adalah gaya bahasa yang
menggantikan kata yang lebih halus sehinga lebih sopan.
Contoh: Sejak ditinggal
kekasihnya, anak itu menjadi kurang ingatan (gila).
3.
Gaya
bahasa (majas) sindiran
a.
Majas
Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran
yang paling halus. Kadang yang disindir sampai tidak terasa.Gaya bahasa ini
dipakai dengan cara menggunakan kata-kata yang mengandung arti kebalikan yang
dimaksud.
Contoh:
a) Manis sekali kopi yang
kau buat (maksudnya sangat pahit)
b) Pagi benar kau datang.
Jauh ya?
b.
Majas
Sinisme
Adalah gaya bahasa sindiran
yang agak kasar.
Contoh: Dengan jarang
mengikuti pelajaran, semog kau lulus dengan nilai terbaik.
c.
Majas
Sarkasme
Adalah gaya bahasa sindiran
yang paling kasar sehingga sangat menyakitkan hati bagi orang yang disindir.
Contoh: Hai, penjilat! Belum
puas kau merampas hak orang lain!
d.
Majas
Alusio
Adalah gaya bahasa sindiran
yang menggunakan peribahasa/ungkapan yang sudah lazim.
Contoh: Anda ini senang
kura-kura dalam perahu, bukanlah sudah gaharu cendana pula. (pura-pura tidak
tahu, bertanya pula).
4.
Gaya
bahasa Pertentangan
a.
Majas
Paradoks
Adalah gaya bahasa
pertentangan yang di dalamnya jika diteliti ternyata tidak ada pertentangan,
sebab pokok pembicaraan sudah berlainan.
Contoh:
·
Orang itu sangat kaya di daerah ini, tetapi
sangat miskin di hadapan Tuhan.
·
Setelah ditinggal pergi anaknya, ibu itu
merasa sepi hidup di kota yang ramai ini.
b.
Majas
Antitesis
Adalah gaya bahasa yang
menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan artinya.
Contoh: Sedih-gembira, berat-ringan
harus kita hadapai dengan bersera kepada Allah SWT.
No comments:
Post a Comment