Asslamuallaikum Wr.Wb
Selamat Beraktifitas ,Semoga Pembaca yang budiman Dalam Keadaan yang Sehat dan selalu di lindungi Allah Swt ,Ok bagi kalian yang sedang mencari Materi Sekolah atau Tugas Kuliah Tentang Cara Voc Menindas dan Merampas Hak Rakyat Di Indonesia dibawah ini sudah kami sediakan bahan materinya silahkan kalian Sedot aja .
MAKALAH
PPKN
CARA-CARA
VOC MELAKUKAN PENINDASAN DAN PERAMPASAN TERHADAP RAKYAT INDONESIA DAN PENYEBAB
DIBUBARKANYA VOC
Dosen Pengampu : Dr.Drs.H.Khairunas R,M.Pd.I
DISUSUN OLEH :
·
RUMMIYATUN
·
INDAH
SUNDARI
Mata Kuliah :
PPKN
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM
AHSANTA JAMBI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya
panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga saya
dapat menyelesaikan Makalah dengan
Judul Materi “Cara-cara
VOC melakukan penindasan dan Perampasan terhadap Rakyat Indonesia dan Penyebab
dibubarkanya VOC ”.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Akhir mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang bagaimana cara VOC merampas dan menindas rakyat Indonesia
dan bagaimana VOC dibubarkan .Akhirnya saya sampaikan terima kasih
atas perhatiannya terhadap makalah , dan penyusun berharap semoga soal essay ini bermanfaat bagi
diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya penyusunan soal
essay
ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif
sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Jambi, Desember 2017
Hormat
Kami
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
A.
Latar
Belakang...................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah................................................................................. 1
C.
Tujuan................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
A.
Cara
VOC melakukan Penindasan dan Perampasan
Terhadap Rakyat Indonesia.................................................................. 3
B.
Bagaimana
akhirnya VOC dibubarkan di Indonesia............................ 6
BAB II Penutup
A.
Kesimpulan........................................................................................... 8
B.
Saran..................................................................................................... 8
Daftar Pustaka............................................................................................. 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kekuasaan VOC di Indonesia memang merupakan kekuasaan
terkejam, yang sebelumnya Kekuasaan Spayol di Indonesia. Atas prakarsa pembesar
Belanda yang bernama Olden Barneveldt, semua persekutuan dagang Belanda yang
ada di Hindia (Indonesia) disatukan menjadi sebuah persekutuan besar.
Persekutuan dagang besar di Hindia tersebut disebut Vereenigde Oost Indische
Compagnie (VOC). VOC berdiri secara resmi padatahun 1602 dan membuka kantor
pertama di Banten (1602) yang dikepalai oleh Francois Wittert.
Pada tahap permulaan, VOC belum mempunyai kelebihan
apapun dibandingkan dengan persekutuan dagang bangsa lain, baik dari segi
modal,kapal, personalia, maupun persenjataannya. Pada saat itu VOC hanya
memiliki satu kelebihan, yaitu memiliki tata kerja yang teratur, rapi, dan
terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat. Kelebihan itu sangat menentukan
keberhasilansetiap gerak langkah VOC. Belanda mengakui VOC terus bergerak
maju.Tindakannya makin mantap dan pengaruhnya makin besar sehingga setapak demi
setapak dapat mendesak bangsa-bangsa Eropa lainnya ke luar Indonesia.VOC juga
berhasil mematahkan rantai perdagangan bangsa Indonesia yang sebenarnya besar,
tetapi tanpa organisasi. Pemerintah Belanda memberi hak monopoli dagang dan
beberapa kekuasaan kenegaraan pada VOC untuk memperkuat keberadaannya Hak
istimewa yang diberikan pemerintah Belanda menjadikan VOC sebagai pemerintah
penjajah di Indonesia [1] .
Dari latar belakang diatas kami penyusun bermaksud
membahas bagaimana VOC melakukan tindakan semena-mena kepada rakyat Indonesia
dengan merampas serta penidasan kepada rakyat Indonesia hingga mengapa VOC
akhirnya dibubarkan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Cara VOC melakukan Penindasan dan Perampasan Terhadap Rakyat Indonesia
2.
Bagaimana
VOC dibubarkan di Indonesia
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui Cara VOC melakukan Penindasan dan Perampasan Terhadap Rakyat
Indonesia
2.
Untuk
mengetahui Bagaimana akhirnya VOC dibubarkan di Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Cara VOC melakukan Penindasan dan Perampasan Terhadap
Rakyat Indonesia
Keserakahan VOC tidak begitu saja terjadi tanpa alasan
atau tanpa latar belakang. VOC adalah kongsi dagang Belanda yang didirikan pada
20 Maret 1602 , Orang-orang VOC mulai menampakkan sifatnya yang congkak, kejam,
dan ingin menang sendiri. VOC ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya
melalui monopoli perdagangan. VOC mulai ikut campur dalam berbagai konflik
antara penguasa yang satu dengan penguasa yang lain. Beberapa Perubahan sikap
VOC itu telah menimbulkan kekecewaan bagi rakyat dan penguasa di Indonesia.
Perubahan sikap itu terutama sekali terjadi pada masa pemerintahan Gubernur
Jenderal VOC yang kedua yaitu Jan Pieterzoon Coen.
Untuk dapat menguasai Jayakarta, JP Coen kemudian
membangun benteng-benteng di sekitar loji VOC, sehingga loji semakin besar.
Bahkan pada tahun 1619 VOC menyerbu dan membakar kota Jayakarta. Di atas
reruntuhan kota itu kemudian dibangun kota baru yang dinamakan Batavia.
Dengan dibangunnya benteng-benteng dan loji-loji sebagai
pusat kegiatan VOC, maka jalur-jalur perdagangan di kepulauan Nusantara telah
dikendalikan oleh VOC. Untuk mengendalikan kegiatan monopoli perdagangan
rempah-rempah di Indonesia bagian timur, khususnya Maluku, diadakan Pelayaran
Hongi [2].
1.
Beberapa Kezaliman/penidasan yang Dilakukan VOC
a.
Membuat
Kebijakan Sendiri
Kebijakan- kebijakan VOC yang diterapkan di Indonesia
a)
Menguasai
pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli
perdangan.
b)
Melaksakan
politik devide et impera ( memcah dan menguasai ) dalam rangka untuk menguasai
kerajaan-kerajaan di Indonesia.
c)
Untuk
mempererat kedudukannya, perlu mengangkat seorang Gubernur Jenderal.
d)
Melaksakan
sepenuhnya Hak Oktroi yang diberikan pemerintah belanda, seperti :
·
hak
monopoli
·
hak
untuk membuat uang
·
hak
nutuk mendirikan benteng
·
hak
untuk melaksanakan perjanjian dengan kerajaan di Indonesia, dan hak untuk
tentara.
e)
Membangun
pangkalan atau markas VOC yang semula di banten dan di Ambon, dipindah ke
Jayakarta ( Batavia ).
f)
Melaksakan
pelayaran Hongi ( HOngi tocjten ).
g)
Adanya
hak ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang
melebihi ketentuan.[3]
b.
Melakukan
Tindakan Semena-mena terhadap Rakyat Indonesia seperti
a)
Merebut
pasaran produksi pertanian dan memonopoli perdagangan di Indonesia.
b)
Melakukan
pemaksaan bahkan sampai diperangi apabila ada rakyat Indonesia yang tidak mau
bekerja.
c)
Melakukan
tipu daya agar mendapat keuntungan dan kekuasaan sebesar – besarnya.
d)
Ikut
campur dalam masalah kekerajaan.
2.
Beberapa
daftar Kekejaman/Penindasan
VOC menurut tahunnya :
a) Pada tahun 1609, VOC membuka kantor
dagang di Sulawesi Selatan. Namun niat tersebut dihalangi oleh Raja Gowa.
Karena Raja Gowa telah melakukan kerjasama dengan pedagang-pedagang Inggris,
Prancis, Denmark, Spanyol & Portugis untuk melawan VOC.
b) Pada tahun 1610, Ambon dijadikan
pusat pengendalian VOC, yang dipimpin oleh seorang-gubernur jendral. Tetapi
selama 3 periode gubernur-jendral tersebut, Ambon tak begitu memuaskan untuk
dijadikan markas besar VOC karena jauh dari jalur-jalur utama perdagangan Asia.
c) Pada 12 Mei 1619, Pihak Belanda
mengambil keputusan untuk memberi nama baru Jayakarta sebagai Batavia.
d) Pada Mei 1619, Jan Pieterszoon Coen,
seorang warga negara Belanda, melakukan pelayaran ke Banten dengan 17 kapal.
e) Pada 30 Mei 1619, Jan Pieterszoon
Coen melakukan penyerangan terhadap Banten, memukul mundur tentara Banten.
Membangun Batavia sebagai pusat militer & administrasi yg relatif aman bagi
pergudangan & pertukaran barang-barang, karena perjalanan dari Batavia
mudah mencapai jalur-jalur perdagangan ke Indonesia bagian timur, timur jauh,
dan Eropa.
f) Pada tahun 1619, Jan Pieterszoon
Coen ditunjuk menjadi gubernur-jendral VOC. Dia menggunakan kekerasan, untuk
memperkokoh kekuasaannya dia menghancurkan semua yg menghalanginya. Dan menjadikan
Batavia sebagai tempat bertemunya kapal-kapal dagang VOC.
g) Pada tahun 1620, dalam rangka
mengatasi masalah penyeludupan di Maluku, VOC melakukan pembuangan, pengusiran
bahkan pembantaian seluruh penduduk Pulau Banda & berusaha menggantikannya
dengan orang-orang Belanda pendatang & mempekerjakan tenaga kerja kaum
budak.
h) Pada tahun 1630, Belanda telah
mencapai banyak kemajuan dalam meletakkan dasar-dasar militer untuk mendapatkan
hegemoni perniagaan laut di Indonesia.
i)
Pada
tahun 1637, VOC yang telah beberapa lama di Maluku tak mampu memaksakan
monopoli atas produksi pala, bunga pala, dan yg terpenting, cengkeh.
Penyeludupan cengkeh semakin berkembang, muncul banyak komplotan-komplotan yg
anti dengan VOC. Gubernur-Jendral Antonio van Diemen melancarkan serangan
terhadap para penyeludup & pasukan-pasukan Ternate di Hoamoal.
j)
Pada
tahun 1643, Arnold de Vlaming mengambil kesempatan kekalahan Ternate dengan
memaksa raja Ternate Mandarsyah ke Batavia & menandatangani perjanjian yg
melarang penanaman pohon cengkeh di semua wilayah kecuali Ambon atau daerah
lain yg dikuasai VOC. Hal ini disebabkan pada masa itu Ambon mampu menghasilkan
cengkeh melebihi kebutuhan untuk konsumsi dunia.
k) Pada tahun 1656, seluruh penduduk
Ambon yg tersisa dibuang. Semua tanaman rempah-rempah di Hoamoal dimusnahkan
dan akibatnya daerah tersebut tak didiami manusia kecuali jika ekspedisi Hongi
[armada tempur] melintasi wilayah itu untuk mencari pohon-pohon cengkeh liar yg
harus dimusnahkan.
l)
Pada
1670, VOC telah berhasil melakukan konsolidasi kedudukannya di Indonesia Timur.
Pihak Belanda masih tetap menghadapi pemberontakan-pemberontakan tetapi
kekuatannya tak begitu besar. VOC pun menebangi tanaman rempah-rempah yg tak
dapat diawasi, Hoamoal tak dihuni lagi, orang Bugis & Makassar meninggalkan
kampung halamannya. Banyak orang-orang Eropa & sekutu-sekutu yg tewas,
semata-mata guna mencapai maksud VOC untuk memonopoli rempah-rempah.
m) Pada tahun 1674, Pulau Jawa dalam
keadaan yg memprihatinkan, kelaparan merajalela, berjangkit wabah penyakit, gunung
merapi meletus, gempa bumi, gerhana bulan, & hujan yg tak turun pada
musimnya.
n) Pada tahun 1680, VOC pada dasarnya
hanya terbatas menguasai dataran-dataran rendah tertentu saja di Jawa. Daerah
pegunungan seringkali tak berhasil dikuasai & daerah ini dijadikan tempat
persembunyian pemberontak. Tidak dapat dihindarkan lagi
pemberontakan-pemberontakan mengakibatkan kesulitan & menguras dana VOC.
o) Pada tahun 1682, Pasukan VOC
dipimpin François Tack & Isaac de Saint-Martin berlayar menuju Banten guna
menguasai perdagangan di Banten. VOC merebut & memonopoli perdagangan lada
di Banten. Orang-orang Eropa yg merupakan saingan VOC diusir.[4]
B.
Bagaimana akhirnya VOC dibubarkan di Indonesia
Dapat kita ketahui bahwa sesuatu yang tidak baik tidak
akan berlangsung lama, jika iya pun, akan banyak hal buruk yang terjadi. Karena
perbuatan buruk yang mereka lakukan sendiri, mereka menelan pahit akibat
perbuatannya. Berikut ialah beberapa faktor Bubarnya/Runtuhnya VOC [5]:
1.
Semakin
banyak daerah yang dikuasai oleh VOC, pengawasannya pun semakin sulit. Kota
Batavia semakin ramai dan padat karena orang dari timur asing seperti Cina dan
Jepang diizinkan tinggal sehingga Batavia menjadi banjir penduduk dan mengalami
banyak masalah sosial,
2.
Parlemen
Belanda menetapkan UU bahwa Raja menjadi
penguasa tertinggi VOC. Banyak pengurus yang mulai akrab dengan pemerintah
sehingga mengabaikan kepentingan pemegang saham,
3.
Pengurus
tidak lagi berfikir untuk memajukan usaha perdangangannya, melainkan memperkaya
diri,
4.
Tahun
1673, VOC tidak mampu membayar dividen dan kas-nya pun merosot karena perang
yang dilaksanakannya dan timbullah beban hutang,
5.
Adanya
ordinasi agar para pejabat VOC diperlakukan hormat oleh semua orang baik
keturunan Eropa atau Indonesia,
6.
Adanya
ordinasi kedua agar para pejabat memakai kendaraan kebesaran, dan tentu itu
semua membebani anggaran, dan
7.
Mulai
terjadinya korupsi di antara para pejabat.
Di
atas ialah beberapa faktor utama keruntuhan VOC, telah jelas sekali apa yang
mereka perbuat dapat merusak Organisasi atau Kongsi Dagang yang mereka jalani,
maka dari itu tidak heraan pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dinyatakan bubar,
hutang – hutang VOC diganti oleh pemerintah Belanda[6].
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan demikian kita telah mempelajari dari sejarah,
bahwa sesuatu yang tidak baik akan menghasilkan petaka. Seharusnya kita sebagai
bangsa yang pernah ditindas VOC, kita harus banyak belajar dari kegagalan –
kegagalan yang mereka perbuat, dan menjauhi perilaku – perilaku buruk mereka
yang hanya menghancurkan diri mereka sendiri, dan pada akhrinya keserakahan dan
penindasan hanya akan mendatangkan musibah bagi orang – orang disekitar dan
juga diri sendiri.
B.
Saran
Saran penyusun adalah Kita sebagai manusia generasi
selanjutnya yang telah bebas dari penjajahan
seharusnya selalu menjaganya. Lakukan apa yang terbaik untuk persatuan
dan kesatuan Indonesia. Karena dengan menjaga persatuan Indonesia, kita telah
menghormati perjuangan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
·
www.ilmusosial.info/2016/01/kekuasaan-voc-di-indonesia-dan.html (akses Materi Tgl. 31 / 12 / 2017)
·
mazidahmad.blogspot.co.id/2014/10/keserakahan-voc-di-indonesia.html (akses Materi Tgl. 31 / 12 / 2017)
andinifatwasite.wordpress.com/2014/10/05/keserakahan-voc/(akses
Materi Tgl. 31 / 12 / 2017)
Semoga Materi di atas bermanfaat bagi semua ,sekian dari saya Wassalammualaikum Wr.Wb
No comments:
Post a Comment