Identitas Buku Pengantar
“Psikologi
Pendidikan Dengan Pendekatan Baru”
Judul Buku : Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru
Penulis : MuhibinSyah
Jumlah Halaman Buku : 267 Halaman
Tahun Terbit : 2008
Pendidikan adalah mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pendidikan diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam hal ini, diperlukan adanya
pendidik yang profesional yakni guru dan dosen.
Pengetahuan yang perlu dikuasai oleh
guru atau calon guru adalah pengetahuan psikologi dengan pendekatan baru yang
erat kaitannya dengan proes belajar dan mengajar dalam suasana zaman berbeda
dan penuh tantangan seperti sekarang ini.
Buku ini ditulis oleh Muhibbin Syah,
adapun latar belakang buku ini digunakan sebagai bentuk kepedulian yang dari
penulis untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam memantapkan kualitas kompetensi calon guru dan guru
profesional pada saat sekarang ini. Penulis membagi buku ini kedalam dua bagian
utama, yaitu hal belajar dan mengajar dengan berbagai pendekatan literatur.
Dari
hal belajar dan mengajar dibagi kedalam beberapa bagian. Bagian pertama tentang
pikologi, pendidikan, dan pegajaran. Bagian merefleksi tentang belajar dan
mengajar dimana Syah mengungkapan hasil risetnya mengenai objek dan kajian
berupa siswa terutama dalam hal belajar, mengajar dan belajar-mengajar. Syah
menegaskan bahwa prinsip, konsep, dan metode psikologi pendidikan merupakan
landasan berpikir dan bertindak bagi guru dalam mengelola proses belajar
mengajar yang selaras dengan keadaan dan kebutuhan siswa.
Bagian
kedua mengulas batasan perkembangan manusia yang meliputi dimensi ( cakupan dan
ukuran ) rohaniah dan jasmaniah. Kemudian juga tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan. Perkembangan pada asasnya ialah tahapan perubahan
psiko-fisik manusia yang progresif sejak lahir hingga akhir hayat. Kemudian
dalam perkembangan tersebut tentu saja ada faktor-faktor yang mempengaruhinya
seperti :
1.
Aliran nativisme adalah sebuah
doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologis
2.
Aliran empirisme adalah kebalikan
dari aliran nativisme
3.
Aliran konvergensi merupakan
gabungan antara aliran empirisme dengan aliran nativisme.
Arti
penting perkembangan kognitif siswa ialah :
1.
Untuk mengembangkan kecakapan
kognitif
2.
Mengembangkan kecakapan psikomotor
Syah
juga menegaskan bahwa proses perkembangan
moral menurut teori Kohlberg meliputi tiga tingkatan :
1.
Moralitas prakonvensional
2.
Moralitas konvensional
3.
Moralitas pascakonvensional.
Bagian
ketiga dari buku ini mengulas tentang belajar pada asasnya ialah: tahapan
perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan menetap sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. menurut aliran
behaviorisme, setiap siswa lahir tanpa warisan / pembawaan apa-apa dari orang
tuanya, dan belajar adalah kegiatan refleks-refleks jasmani terhadap stimulus
yang ada (S-R theory) serta tidak ada hubunganya dengan bakat dan kecerdasan
atau warisan / pembawaan.
Kemudian
syah juga menegaskan bahwa menurut aliran kognitif,setiap siswa lahir dengan
bakat dan kemampuan mental yang menjadi basis kegiatan belajar. Faktor bawaan ini memungkinkan siswa untuk
menentukan merespons atau tidak terhadap stimulus, sehingga belajar tidak
bersifat otomatis seperti robot.
Fase
belajar menurut Bruner, meliputi:
1.
Informasi (penerimaan materi )
2.
Transformasi ( pengubahan materi
dalam memori )
3.
Evaluasi ( penilaian penguasaan
materi ).
Bagian
keempat akan berbicara masalah kerakteristik, manifestasi dan pendekatan
belajar, jenis-jenis belajar dan hal-hal yang dapat mempengaruhi belajar siswa.
Ciri khas perubahan dalam belajar meliputi perubahan-perubahan yang bersifat :
1.
Intensional ( disengaja )
2.
Positif dan aktif ( bermanfaat dan
atas hasil usaha sendiri )
3.
Efektif dan Fungsional (
berpengaruh dan mendorong timbulnya perubahan baru )
Pada
bagian ini penulis menegaskan bahwa efisiensi belajar ialah konsep yang
mencermikan perbandingan terbaik antara usaha belajar dan hasil belajar. Jadi,
ada belajar yang efesien ditinjau dar i sudut usaha dan ada pula yang efesien
ditinjau dari sudut hasil.
Dalam
hal belajar tentu saja ada faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi :
1.
Faktor internal ( dari dalam diri siswa )
2.
Faktor eksternal (dari luar diri siswa )
3.
Faktor pendekatan belajar siswa.
Pendekatan
belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu :
1.
Pendekatan tinggi (speculative dan
achieving)
2.
Pendekatan sedang ( analytical dan
deep )
3.
Pendekatan rendah ( reprudctive
dan surface )
Bagian
kelima, pada bagian ini akan diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan
prestasi atau kinerja akademik ( academic
performance ) dan batas minimal prestasi belajar siswa. Berbicara
masalah prestasi tentu berkaitan dengan evaluasi. Evaluasi disini adalah
penilaian terhadap keberhasilan siswa, yang bertujuan antara lain untuk
mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa, dan berpungsi antara lain
untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya.
Dijelaskan
juga bahwa kesulitan belajar dapat diketahui kinerja akademik dan munculnya
misbehavior siswa, baik yang berkapasitas tinggi maupun yang berkapasitas
rendah, karena faktor intern siswa dan ekstern siswa.
Bagian
keenam, akan diuraikan tentang hal mengajar. Mengajar pada asasnya adalah kegiatan
mengembangkan seluruh potensi ranah psikologis melalui penataan lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya kepada siswa agar terjadi proses belajar.
Pandangan mengajar sebagai ilmu yang hanya menekankan pada pentingnya
penguasaan guru atas pelbagai pengetahuan, sedangkan pandangan mengajar sebagai
seni menganggap bakat keguruan lebih penting dari pada pengetahuan.
Pada
bagian akhir buku ini, penulis mengajak pembaca memahami interaksi intruksional
antara guru dengan siswa, isilah proses mengajar belajar (PMB) dipandang lebih tepat dari pada proses
belajar mengajar (PBM). Alasannya, karena dalam “proses” ini hampir selalu
lebih dahulu aktif adalah guru (mengajar) lalu diikuti oleh aktivitas siswa
(siswa) bukan sebaliknya.
Penulis
juga menegaskan hal lain, yang perlu dimiliki guru adalah kompetensi dan
profesionalisme keguruan yang sampai batas tertentu sering terlupakan oleh para
guru. Kompetensi guru adalah kemampuan dan wewenang guru dalam melaksanakan
profesinya. Sedangkan profesionalisme berarti kualitas dan perilaku yang
menjadi ciri khas guru professional. Jadi, guru yang profesional adalah guru
yang kompeten dan melaksanakan tugas mengajar sebagai satu-satunya profesi
utama yang wajib dilaksanakan.
Selain
memaparkan konsep dan teori-teori belajar, mengajar, buku ini juga disertai
lampiran yang berisi daftar model, tabel, dan indeks. Dengan lamiran ini embaca
diharapkan dapat langsung memahami dan mempraktekkan cara belajar dan mengajar
dengan pendekatan teori psikologi pendidikan.
Salah
satu kritikan untuk buku ini, embaca
tidak menemukan daftar kata-kata istilah yang membantu menjelaskan konsep-konsep
yang akan diuraikan. Hal ini berpotensi membuat pembaca jadi bingung. Selain
itu juga, pembaca tidak menemukan satupun ilustrasi / gambar yang membantu
mendeskripsikan konsep yang akan diuraikan berkenaan dengan hal belajar
mengajar.
Namun,
Syah memiliki pertimbangan lain menganggap semua pembaca dapat memahami secara
keseluruhan konten buku tanpa memperhatikan level-level kemampuan yang membaca
buku tersebut.
Semoga Materi di atas bermanfaat bagi semua ,sekian dari saya Wassalammualaikum Wr.Wb
Semoga Materi di atas bermanfaat bagi semua ,sekian dari saya Wassalammualaikum Wr.Wb
No comments:
Post a Comment